Minggu, 07 September 2014

Hak Paten Rekayasa Konstruksi Kreatifitas Anak Bangsa Indonesia

Perkembangan dunia konstruksi sangat pesat saat ini beraneka ragam rekayasa konstruksi telah dibuat dan diciptakan oleh insan - insan dunia konstruksi dan tentunya beberapa di antaranya berasal dari Indonesia. Pemikiran-pemikiran kreatif yang telah menciptakan suatu rekayasa konstruksi tidak lepas dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan suatu konstruksi.

Berikut beberapa Hak Paten yang dibuat Anak Bangsa Indonesia dalam hal Rekayasa Konstruksi ;

1.  Hak Paten Konstruksi Pondasi Cakar Ayam
     Pemilik Hak Paten : Prof Dr Ir Sedijatmo
     Tahun Penemuan : 1962
     Riwayat Penemu :
     Lahir : 24 Oktober 1909, Karanganyar, Jateng
     Alumni : Technische Hogescholl (THS)/ Institute Teknologi Bandung (ITB) - sekarang

Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedijatmo Atmohoedojo
Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedyatmo atau Sedijatmo atau Sediyatmo (lahir di Karanganyar, Jawa Tengah 24 Oktober 1909 – meninggal di Jakarta Pusat, Indonesia, 15 Juli 1984 pada umur 74 tahun) adalah salah satu tokoh insinyur sipil Indonesia, cendekiawan, praktisi, ilmuwan dan guru besar Institut Teknologi Bandung.
Pendidikan dasar dilaluinya di HIS Solo (1916-1923), dilanjutkan ke MULO Solo (1923-1927), dan AMS B di Yogyakarta (1927-1930). Sedyatmo yang sering dijuluki "Si Kancil" karena terkenal karena banyak akalnya menempuh pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) (sekarang ITB) Bandung (1930-1934). Selesai dari THS pada 1934 dengan masa studi tepat empat tahun, Sedyatmo bekerja sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerintah. Sedyatmo dikenal karena menemukan "Konstruksi Cakar Ayam" pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri. Prof. Dr.(HC) Ir. Sedijatmo menerima gelar Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Pengetahuan Teknik Pada Hari Lustrum Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1974 di Bandung.
Pada Lustrum ketiga (Dies Natalis ke-15) Institut Teknologi Bandung tanggal 2 Maret 1974 Sedijatmo menerima penghormatan berupa Doctor Honoris Causa dalam Ilmu pengetahuan Teknik dari Senat ITB, atas dasar penilaian terhadap jasa-jasanya sebagai Insinyur, dengan promotor Prof. Ir. Soetedjo.
Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama Jalan TOL dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Profesor Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo atas jasa-jasanya.

2.  Hak Paten Konstruksi Pondasi Sarang Laba - Laba (KSLL)
     Pemilik Hak Paten : Ir. Soetjipto Soedjono & Ir. Ryantori
     Tahun Penemuan : 1962
     Riwayat Penemu :
     Ir. Soetjipto Soedjono
     Lahir : 13 Agustus 1945, Trenggalek
     Alumni : Institute Teknologi Sepuluh Nopember
     Ir. Ryantori
     Lahir : 13 Agustus 1945, Trenggalek
     Alumni : Institute Teknologi Sepuluh Nopember
Ir. Soetjipto Soedjono
Ir. Ryantori

Berangkat dari sebuah penelitian, lahirlah penemuan baru sistem konstruksi atau fondasi bangunan, sebagai solusi terhadap dilema yang selalu muncul ketika merencanakan gedung dengan ketinggian tanggung yang butuh fondasi dangkal, seperti lantai satu hingga delapan. Penelitian yang dilakukan oleh Ir. Sutjipto dan Ir. Ryantori tahun 1976 silam, yang akhirnya melahirkan penemuan baru itu.

Diberi nama konstruksi sarang laba-laba atau KSLL karena bentuknya yang mirip sarang laba-laba. Sistem fondasi sarang laba-laba hasil karya bangsa Indonesia asli itu, tak hanya menjawab kebutuhan dunia teknologi konstruksi akan sistem fondasi yang bernilai ekonomis dari segi biaya, tapi juga multi fungsi. Dalam perhitungan, biaya bisa dihemat hingga 50 persen. Dari segi waktu, sistem KSLL ini sangat efisien, karena menerapkan prinsip ban berjalan, sehingga pengerjaannya pun lebih cepat dibanding sistem konstruksi lain.
Dari 1000 lebih bangunan yang menggunakan sistem KSLL ini, hingga saat ini belum terdapat bangunan yang mengalami keretakan berarti. Ini berarti KSLL memberikan stabilitas yang tinggi, meski terjadi guncangan. Risiko penurunan yang tidak merata, dapat dieliminasi sampai mendekati angka 0. Sistem ini mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur fondasi Melalui berbagai studi dan diskusi, KSLL terus dikaji, 
Dari sebuah lokakarya di kota Bandung, Jawa Barat, mengukuhkan bahwa fondasi sarang laba-laba sebagai salah satu alternatif solusi fondasi, dapat dipertanggung jawabkan dan layak dikembangkan. Kini, lisensi untuk pemasaran sistem fondasi KSLL ini dipegang oleh PT. Katama Suryabumi.
 
3.  Hak Paten Konstruksi Sosrobahu
     Pemilik Hak Paten : Ir. Tjokorda Raka Sukawati
     Tahun Penemuan : 1987
     Riwayat Penemu :
     Lahir : 03 Mei 1931, Ubud, Bali
     Alumni : Institute Teknologi Bandung (ITB)
Ir. Tjokorda Raka Sukawati
Ir. Tjokorda Raka Sukawati (lahir di Ubud, Bali, 3 Mei 1931; umur 83 tahun) adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya.
Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996.
Beliau meniti karier di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.
Sebenarnya temuannya belum diuji secara khusus di laboratorium saat dipraktekkan. Namun ia merasa yakin temuannya bisa bekerja sesuai rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya dipraktekkan, beliau yang menganut agama Hindu yang taat itu menyempatkan diri bersembahyang di atas konstruksi itu. Ia terbilang nekad saat itu, dengan mengatakan bahwa ia bersedia mundur dari direktur PT. Hutama Karya kepada menteri Pekerjaan Umum saat itu, bila temuannya itu ternyata tidak bisa bekerja. Namun ternyata temuan Sosrobahu itu dapat bekerja sebagaimana mestinya tanpa kurang suatu apa pun.
Dia mengatakan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cm² yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, sebenarnya angka misterius bagi beliau, entah dari mana saat itu beliau menetapkan angka wangsit itu, tetapi berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang mengerjakan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm² itu. Belakangan, setelah diketahui di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berupa ketetapan sebesar 78,05 kg/cm². Persis sama dengan ketetapan angka wangsit tadi.
Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana, telah pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap berkarya bahkan menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang lebih unggul soal kepraktisan dibandingkan versi sebelumnya. Kini beliau tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana.

4.  Hak Paten Konstruksi Bambu Indonesia
     Pemilik Hak Paten : Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, MS
     Tahun Penemuan : 2003
     Riwayat Penemu :
     Lahir : 11 Desember 1951
     Alumni : Intitute Teknologi Bandung
Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, MS
Di tangan Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, kekuatan bambu bisa melebihi kekuatan besi. Ini hasil penelitiannya selama 10 tahun. Bahkan, sejak 2003 ia sudah mendapatkan hak paten atas temuannya itu dari Dirjen Hak Kekayaan Intelektual. – Imam Nasrudin









Jumat, 05 September 2014

10 Jembatan Unique dan Futuristik

Di dunia terdapat jutaan unit jembatan yang telah dibangun yang tersebar di seluruh negara - negara di dunia, dari sekian jumlah jembatan tersebut terdapat beberapa jembatan yang memiliki keunikan futuristik dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Berikut 10 Jembatan Unik dan Futuristik ;

10.  Jembatan Oliveira
       Tipe Jembatan : Cable Stayed
       Lokasi : Sao Paolo, Brazil


Jembatan kabel Octavio Frias de Oliveira adalah jembatan cable stayed yang terletak di kota São Paulo, di São Paulo, Brasil di atas Sungai Pinheiros, dibuka pada Mei 2008. Jembatan ini memiliki tinggi 138 m (450 kaki), dan menghubungkan ke Pinheiros Marjinal Jornalista Roberto Marinho Avenue di daerah selatan kota. Dek jembatan adalah tidak biasa karena bentuknya, yang mirip dengan "X", melintasi menara. Lebar "X" adalah 76 meter pada bagian dasar dan 35,4 meter di bagian atas. Ini adalah satu-satunya jembatan di dunia yang memiliki dua trek melengkung didukung oleh sebuah tiang beton tunggal. Dua jalur melengkung, satu di ketinggian 12 meter dan yang lainnya di ketinggian 24 meter, memiliki panjang 900 meter perkiraan masing-masing. Pada akhir Desember lampu diletakkan di atas kabel dan diterangi untuk menciptakan efek warna seperti pada pohon Natal. Jembatan ini juga menyala pada acara-acara khusus selama tahun ini dan sering digunakan untuk iklan mobil di televisi.

9.  Jembatan Banpo
     Tipe Jembatan : Girder
     Lokasi : Seoul,Korea Selatan

Tanggal 9 September 2008, Jembatan Banpo di Seoul (Korea Selatan) menjalani operasi facelift besar-besaran: sebuah air mancur 10.000 selang yang membentang di kedua pinggirnya. Setelah dipasang, jembatan ini berubah menjadi atraksi turis besar-besaran, ketika jembatan ini menembakkan 190 ton air per menit menggunakan air sungai di bawahnya.

8.  Jembatan Millau
     Tipe Jembatan : Cable Stayed
     Lokasi : Millau, Perancis

Jembatan Millau (Bahasa Perancis: le Viaduc de Millau) adalah sebuah jembatan jalan bersanggahkan kabel yang menyeberangi lembah Sungai Tarn dekat Millau di selatan Perancis. Dirancang oleh teknisi jembatan Perancis Michel Virlogeux dalam kerja sama dengan arsitek Britania, Lord Foster, Millau merupakan jembatan "vehicular" tertinggi di dunia, dengan tonggak puncak pada 341 meter (1.118 kaki); sedikit lebih tinggi dari Menara Eiffel dan hanya 40 m (132 kaki) lebih pendek dari Gedung Empire State. Millau dibuka resmi pada 14 Desember 2004 dan dibuka untuk lalu lintas pada 16 Desember 2004.

7.  Jembatan Infinity 
     Tipe Jembatan : Cable Stayed
     Lokasi : Stockton, Inggris

Jembatan Infinity adalah sebuah jembatan penyeberangan elegan yang dibuka pada musim semi 2009. Jembatan ini memiliki panjang hampir 800ft, Desainnya unik saat siang hari, tapi pada malam hari  benar-benar menghidupkan suasana. Perusahaan arsitektur Inggris Speirs & Mayor bertanggung jawab untuk merancang skema pencahayaan yang akan menonjolkan desain jembatan yang berinovasi. Menurut Speirs & Major, lampu putih dingin digunakan untuk menerangi lengkungan asimetris jembatan.

6.  Jembatan Nanpu
     Tipe Jembatan : Cable Stayed & Girder
     Lokasi : Shanghai,China

Jembatan Nanpu adalah keajaiban rekayasa jembatan dari sisi estetika, salah satu dari dua jembatan gantung/cable stayed melintasi Sungai Huangpu di Shanghai. Jembatan Nanpu terdiri dari enam jalur lalu lintas dan trotoar pejalan kaki yang dibangun pada ketinggian 150 kaki untuk memungkinkan pergerakan bebas lalu lintas pengiriman melewati sungai Huangpu. Dalam rangka mencapai Jembatan cable stayed didesain jembatan/jalan melingkar yang dilengkapi dengan pencahayaan LED. Sungguh menakjubkan.

5.  Jembatan Tsing Ma
     Tipe Jembatan : Suspension Bridge
     Lokasi : Hongkong,China

The Tsing Ma Bridge adalah jembatan gantung bentang kesembilan terpanjang di dunia, dan merupakan kedua terpanjang pada saat penyelesaian. Ini memiliki dua deck dan membawa kedua jalan dan rel lalu lintas, yang juga membuat jembatan gantung terbesar dari jenis ini. Tidak ada jalan setapak di jembatan. Jembatan ini memiliki lebar deck 41m membawa enam jalur lalu lintas mobil, dengan tiga jalur di setiap arah. Tingkat yang lebih rendah berisi dua rel dan dua carriage ways terlindung, digunakan untuk akses pemeliharaan dan jalur lalu lintas ketika topan sangat parah menyerang Hong Kong dan dek jembatan ditutup untuk lalu lintas.

4.  Jembatan Gateshead Millenium
     Tipe Jembatan : Cable Stayed
     Lokasi : Newcastle,Inggris

Disebut sebagai 'Blinking Bridge Eye' atau 'Winking Bridge Eye' karena bentuk dan metode miring tersebut. The Gateshead Millennium Bridge adalah jembatan pertama saat ini yang bisa memiringkan konstruksinya. Tapi hal yang paling menakjubkan tentang Jembatan pejalan kaki dan pengendara motor ini pada Sungai Tyne adalah bahwa jembatan tampak seolah-olah hilang secepat mata mengedip setiap kali dinaikkan dan diturunkan saat ada kapal/perahu melintasi jembatan ini. Jembatan ini dibuka untuk umum pada September 2001. Desain inovatif dan unik jembatan ini telah memenangkan banyak penghargaan sejak Ratu Elizabeth secara resmi dibuka pada tahun 2002.

3.  Jembatan  Sydney Habour
     Tipe Jembatan : Arch Steel Bridges
     Lokasi : Sydney,Australia

Dijuluki "The Coathanger" oleh penduduk setempat di Sydney karena desain berbasis lengkungan nya. Pemandangan dramatis jembatan, pelabuhan, dan dekat Sydney Opera House adalah sebuah gambar ikon Sydney, New South Wales, dan Australia. The Bridge dibuka pada tahun 1932 dan merupakan titik fokus dari Aussie kebanggaan dan perayaan. Ini adalah jembatan keenam terpanjang spanning-lengkungan jembatan di dunia. Ini adalah lengkungan baja tertinggi dan terluas jembatan bentang panjang, di 48.8 meter (160 kaki) lebar. Setiap tahun untuk jembatan itu pada Malam Tahun Baru digunakan untuk menampilkan kembang api menciptakan berbagai efek seperti wajah smiley dan bola disko.

2.  Jembatan Sutong
     Tipe Jembatan : Cable Stayed
     Lokasi : Yangzi Jiang,China



Selesai pada tahun 2008, Jembatan Sutong melintasi Sungai Yangtze dan menghubungkan kota-kota Nantong dan Changshu. Waktu tempuh dari Shanghai ke Nantong dipotong dari empat jam menjadi hanya satu jam. Ini adalah jembatan kabel, dan tinggi berasal dari menara besar mendukung 1km rentang di tengah. Semua mengatakan, jembatan ini 8.2 km panjang. Jembatan ini pada tahun 2010 menerima penghargaan Outstanding Civil Engineering Achievement Award dari American Society of Civil Engineers.

1.  Jembatan Golden Gate
     Tipe Jembatan : Suspension Bridges
     Lokasi : San Fransisco, California - Amerika Serikat


Jembatan Golden Gate adalah sebuah jembatan gantung di sepanjang Golden Gate, sebuah bukaan dari Samudra Pasifik ke Teluk San Francisco. Dia menghubungkan kota San Francisco, California di Semenanjung San Francisco dan Kabupaten Marin, California. Panjang jembatan keseluruhan 2.727 m, jarak antara menara adalah 1.280 m, dan ketinggiannya adalah 230 m di atas permukaan air. Jembatan ini selesai pada tahun 1937 dan saat itu menghabiskan anggaran US$ 26 Juta. Jembatan ini sebagai pelopor perkembangan dunia konstruksi di dunia

Kamis, 04 September 2014

10 Jembatan Terpanjang di Indonesia

Jembatan merupakan satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai,rel kereta api ataupun jalan raya.Di Indonesia jembatan merupakan sarana penting yang menjadi penghubung antar daerah khususnya di daerah yang banyak terdapat sungai, seperti Kalimantan Selatan contohnya yang terkenal dengan sebutan kota Seibu Sungai. Selain itu jembatan juga dapat menghubungkan satu pulau dengan yang lain.

Berikut 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia ;

10. Jembatan Kahayan
      Panjang Jembatan : 640 M
      Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge
      Lokasi : Palangkaraya, Kalimantan Tengah
     

Jembatan ini memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter, terdiri dari 12 bentang dengan bentang khusus sepanjang 150 meter pada alur pelayaran sungai. Jembatan Kahayan dibangun pada tahun 1995 hingga 2001, serta diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 13 Januari 2002.
Jembatan Kahayan menghubungkan pusat Kota Palangkaraya dengan Kelurahan Pahandut Seberang dan tembus ke Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas, Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara, dan lainnya.

9.  Jembatan Tengku Fisabilillah/ Jembatan Barelang
     Panjang Jembatan : 642 M
     Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
     Lokasi Jembatan : Batam


Jembatan Balerang terdiri dari enam buah jembatan dan yang terpanjang dan terbesar adalah Jembatan 1 yaitu Jembatan Tengku Fisabilillah. Namun Nama Jembatan ini lebih familiar dimasyarakat dengan nama Jembatan Balerang. Pembangun jembatan Trans Barelang telah menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400 Miliar yang dibangun dalam masa enam tahun (1992 – 1998).
Jembatan yang membentang sepanjang 642 meter menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton. Pada ketinggian 38 meter dari permukaan laut, para wisatawan bisa menikmati pemandangan di sekitar Jembatan Barelang I. Hamparan pulau yang bertepian laut nan biru akan memunculkan rasa takjub.

8.  Jembatan Kutai Kartanegara
     Panjang Jembatan : 710 M
     Tipe Jembatan : Suspension Bridge
     Lokasi Jembatan : Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur


Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan gantung/suspension bridge terpanjang di Indonesia dimana type jembatan ini memiliki desain yang mirip dengan Jembatan populer di Amerika Serikat yaitu Jembatan Golden Gate. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 menghubungkan kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda. Saat diresmikan, jembatan ini dinamai Jembatan Gerbang Dayaku yang diambil dari slogan pembangunan gagasan bupati Kutai Kartanegara saat itu, Syaukani Hasan Rais. Sejak Syaukani tidak menjabat lagi sebagai bupati, jembatan ini diganti namanya menjadi Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura atau Jembatan Kartanegara. Namun sayang Jembatan megah ini sudah tidak ada lagi sekarang karena runtuh pada 26 November 2011.

7.  Jembatan Rumpiang
     Panjang Jembatan : 753 M
     Tipe Jembatan : Steel Arch Bridges & Approach Bridge PC-I Girder
     Lokasi Jembatan : Barito Kuala, Kalimatan Selatan


Jembatan Rumpiang adalah jembatan yamg membentang di atas sungai Barito, kota Marabahan, kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 25 April 2008. Dengan hadirnya jembatan tersebut akan memperlancar arus lalu lintas dari Kota Marabahan menuju Banjarmasin dan sebaliknya yang sebelumnya harus menggunakan kapal feri untuk menyeberangi Sungai Barito.
Jembatan Rumpiang sendiri memiliki total panjang bentang 753 meter dengan bentang utama sepanjang 200 meter menggunakan konstruksi pelengkung rangka baja. Pembangunan Jembatan Rumpiang dimulai sejak akhir tahun 2003, menggunakan dana baik dari APBN maupun APBD Kabupaten Barito Kuala dan Pemprov Kalimantan Selatan sebesar Rp174,5 miliar.

6.  Jembatan Mahulu
     Panjang Jembatan : 789 M
     Tipe Jembatan : Steel Arch Bridges & Approach Bridge PC-I Girder
     Lokasi Jembatan : Samarinda, Kalimatan Timur


Jembatan Mahakam Ulu memiliki bentang tengah 200 meter dengan panjang keseluruhan jembatan 789 meter. Panjang jembatan itu belum termasuk jalan pendekat. Lebar jembatan adalah 11 meter, sementara tinggi jembatan dengan permukaan air sungai tercatat 18 meter.
Jembatan Mahakam Ulu (disingkat Mahulu) adalah sebuah jembatan yang menghubungkan kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang yang membentang di atas aliran sungai Mahakam. Awalnya jembatan ini akan digunakan sebagai antisipasi kemacetan di saat PON XVII di Samarinda, Kalimantan Timur. Akan tetapi jembatan ini tak bisa digunakan saat PON XVII karena pembangunannya yang belum selesai dan molor dari target semula, yaitu selesai pada April 2008. Jembatan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2008. Kemudian Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Jembatan Mahulu pada tanggal 15 Juli 2009.

5.  Jembatan Barito
     Panjang Jembatan : 1082 M
     Tipe Jembatan : Steel Arch Bridges & Approach Bridge PC-I Girder
     Lokasi Jembatan : Barito Kuala, Kalimatan Selatan


Jembatan Barito adalah jembatan yang melintang di atas Sungai Barito, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Secara administratif, jembatan ini berada di wilayah Kabupaten Barito Kuala dan berjarak 15 km dari Kota Banjarmasin. Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter yang melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Merupakan akses jalan Trans Kalimantan dari Banjarmasin menuju ke Palangkaraya dan sebaliknya. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15 - 18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan seperti Kapal Tongkang.
Jembatan Barito sering disebut pula jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya atau jembatan pulau Bakut, sesuai nama daerah tepi barat sungai Barito (sungai Banjar). Jembatan ini pertama kali diresmikan pada tanggal 24 April 1997 oleh Presiden Soeharto.

4.  Jembatan Ampera
     Panjang Jembatan : 1117 M
     Tipe Jembatan : Steel Bridges
     Lokasi Jembatan : Palembang, Sumatera Selatan 


Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan ini pun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut. Biaya pembangunan jembatan ini sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00). Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).

3.  Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah/ Jembatan Siak
     Panjang Jembatan : 1196 M
     Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridges
     Lokasi Jembatan : Siak, Riau


Jembatan Siak merupakan jembatan yang menghubungkan Ibukota Kabupaten Siak dengan daerah kabupaten di sekitarnya. Pembangunan jembatan ini bertujuan untuk mempermudah akses transportasi menuju ibukota kabupaten Siak yang selama ini harus mempergunakan kapal feri atau speed boat. Hal unik yang terdapat di jembatan ini yaitu di puncak tiang jembatan ini terdapat restoran

2.  Jembatan Pasupati 
     Panjang Jembatan : 2147 M
     Tipe Jembatan : Flyover & Cable Stayed Bridges
     Lokasi Jembatan : Bandung,Jawa Barat


Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung. Jalan layang Pasupati merupakan jalan layang pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi anti gempa. Perangkatnya yang disebut lock up device (LUD) dibuat di Perancis, sebuanya jumlahnya 76 buah. Jembatan ini secara keseluruhan menggunakan 663 unit segmen yang ditopang oleh 46 tiang. Setiap segmen beratnya 80 ton sampai ke 140 ton. Yang menarik, jembatan ini dilengkapi dengan jembatan cable stayed sepanjang 161 meter yang melintang di atas lembah Cikapundung. Cable stayed merupakan jembatan tanpa kaki. Kekuatan jembatan itu ditopang oleh 19 kabel baja yang terdiri dari 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah timur. Setiap kabel isinya 91 kabel kecil yang masing-masing kabel kecil itu terdiri dari tujuh kabel yang lebih kecil lagi. Sepuluh kabel yang dipasang disebelah barat dibuat berpasangan. embangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal 26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan.

1.  Jembatan Suramadu
     Panjang Jembatan : 5438 M
     Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridges & PCI Girder
     Lokasi Jembatan : Surabaya, JawaTimur


Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang ketiga se Asia Tenggara.
Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.