Rabu, 27 Agustus 2014

Cara Mudah Menghitung RAB

Menghitung rencana anggaran biaya (RAB) merupakan pekerjaan yang sudah lumrah/ umum dilakukan oleh banyak orang tidak hanya orang yang punya basic sipil tetapi non sipil pun sudah terbiasa mengerjakannya. Ada beberapa rumus pendekatan yang bisa dilakukan untuk memprediksi biaya pembangunan konstruksi oleh para pemula diantaranya :
         1. Rumus pendekatan dengan menggunakan harga rate per m2 suatu konstruksi gedung
         2. Menghitung volume komponen-komponen konstruksi dan dikalikan dengan harga satuannya.

Cara 1(pertama) ;
Menghitung biaya bangun rumah sistem m2 bangunan
Pada metode perhitungan ini kita hanya membutuhkan dua data yaitu luas bangunan yang akan dibangun dan harga bangunan per m2 pada waktu dan lokasi kegiatan pembangunan. kelebihan metode ini adalah proses menghitung RAB  dapat dilakukan dengan cepat karena tidak banyak memerlukan waktu pencarian data dan proses berpikir dan pada dasarnya sistem ini digunakan sebagai data awal berapa kisaran dana yang perlu disediakan untuk membangun sebuah konstruksi rumah, contoh perhitunganya sebagai berikut:

Contoh :  Kita akan membangun sebuah rumah sederhana di jakarta dengan ukuran lebar depan 10 m dengan panjang kebelakang 10 m harga bangunan per m2 rumah sederhana +/- Rp.2.200.000,00 ( nilai harga ini hanya sebagai contoh yang pada kondisi sebenarnya dapat bervariasi menyesuaikan spesifikasi penggunaan material dan lokasi pembangunan rumah) berapa biaya bangun rumah sederhana tersebut?
Jawab : Luas bangunan  10m x 10 m = 100m2, jadi rencana anggaran biaya bangun rumah sebesar 100m2 x Rp.2.200.000,00 =  Rp.220.000.000,00 ( Terbilang : dua ratus dua puluh juta rupiah )
Sebagai Informasi :
Harga per m2 gedung sederhana lantai 1 : ± Rp. 2.200.000,-
Harga per m2 gedung sederhana lantai 2 : ± Rp. 3.500.000,-
Harga per m2 gedung sederhana lantai 3 : ± Rp. 4.500.000,-
Harga  tersebut harga pendekatan kami gunakan tahun 2013

Cara 2 (kedua) ;
Menghitung biaya bangun rumah sistem analisa harga satuan
Urutan perhitungan RAB rumah secara teliti adalah
  1. Membuat gambar rumah yang akan dibangun.
  2. Membuat spesifikasi material atau rencana kerja dan syarat bangunan.
  3. Membuat rincian daftar perkerjaan yang akan dilaksanakan.
  4. Menghitung volume masing – masing item pekerjaan.
  5. Mencari daftar harga upah dan bahan terbaru.
  6. Menghitung analisa harga satuan setiap item pekerjaan.
  7. Mengalikan volume dengan analisa harga satuan.
  8. Membuat jumlah harga secara keseluruhan.
  9. Menambahkan angka hasil perhitungan rencana anggaran biaya bangunan dengan PPN 10% dan nilai keuntungan borongan yang akan diberikan kepada kontraktor.
 Contoh: jika kita hendak membangun rumah sederhana maka sebelumnya kita buat gambar terlebih dahulu dan rencana material yang akan digunakan lalu bisa membuat rincian item pekerjaan yang akan dihitung harga satuannya, secara umum  misalnya:
  • persiapan ( pembersihan lahan, pendatangan material dll )
  • pondasi ( galian tanah, pemasangan pondasi batu kali, urugan tanah kembali )
  • struktur beton bertulang seperti sloof, kolom dan balok.
  • dinding meliputi pasangan dinding batu bata berikut plesteran dan acian.
  • rangka atap dan finishing penutup atap rumah.
  • Pekerjaan plafond rumah.
  • Pekerjaan lantai rumah.
  • Instalasi plumbing dan listrik rumah.
  • Pengecatan dan perapihan.
Masing-masing item pekerjaan tersebut kemudian dihitung volumenya berdasarkan gambar bangunan yang sudah disertai ukuran, lalu menghitung harga satuan pekerjaan diakhiri dengan mengalikan vollume x harga satuan = harga item pekerjaan.

Contohnya: pada item pekerjaan cat dinding + plafond kita hitung volumenya sebesar 65,3 m2 dengan harga satuan sebesar Rp.14.640,00 /m2 maka biaya pekerjaan cat dinding +plafond adalah 65,3 m2 x Rp.14.640,00 = Rp.955.992,00.

Contoh format perhitungannya sebagai berikut :
SAMPLE RAB
Nah.. setelah semua item pekerjaan diketahui harganya seperti pada contoh pekerjaan Cat Dinding+Plafond maka bisa dijumlahkan secara total RAB rencana anggaran biaya bangun rumah utuh.
Semoga bermanfaat.......

Selasa, 26 Agustus 2014

Cara Menghitung Berat Besi

Mengetahui berat besi beton sangat mutlak diperlukan seorang engineer, dalam analisa pengerjaan Beton, tingginya harga per m3 beton salah satu faktor penentunya adalah koefesien berat besi beton tiap m³ Beton dan harga satuan dasar besi beton / kg di pasaran.

Untuk proyek-proyek yang ditenderkan apalagi dengan sistem kontrak lump sum sudah suatu keharusan dilakukan pengecekan kandungan besi pada struktur bangunan. Jika penghitungan telah dilakukan tentunya satu tahap proses validitas penawaran yang diajukan secara prosedural sudah terselesaikan.
 
Ini ada cara menghitung berat besi beton tanpa tabel :

Rumus yang sudah jadi :
Berat per m' (kg/m') = 0,006162 x ز
Berat per batang (kg) = 0,006162
x ز x 12 m

Asal asul rumus :
Dengan menggunakan pendekatan rumus volume tabung.
Volume tabung = (0,25 x 3,14 x ز) x P x BJ
Keterangan :
Ø = diameter besi beton
P = panjang besi beton
BJ = berat jenis besi beton (7.850 kg/m³)
Rumus ini disederhanakan, sehingga menjadi :
 
Volume  = 0.25 x 3.14 x ز (m²) x Panjang (m') x 7.850 kg/m³
               = 6.162,25 kg/m³ x ز (m²) x Panjang (m')

Contoh Perhitungan :
Menghitung berat besi Ø 10 mm per m' :
              >>10 mm = 0,01 m

Sehingga menjadi :
               = 6.162,25 kg/m³ x 0,01² (m²)
               = 0,616225 kg/m'

Untuk 1 lonjor besi Ø 10 :
asumsi panjang 1 lonjor = 12 m
               = 0,616225 kg/m' x 12 m
               = 7,3947 kg

Demikian Cara Menghitung Berat Besi Beton, semoga bermanfaat

Sabtu, 23 Agustus 2014

Komposisi Campuran Beton Berdasarkan SNI

Berikut ini perbandingan bahan dan tenaga untuk membuat beton dengan mutu K sekian berdasarkan standar SNI, akan tetapi perlu diingat bahwa campuran beton sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kualitas semennya, abrasi material batu pecah/kerikil, air semen dan banyak lagi faktor lainnya.Mutu beton yang diinginkan tentunya harus melalui proses JMF (Job Mix Formula) hal ini akibat dari kualitas material tiap lokasi berbeda-beda sehingga memerlukan mixing yang tepat untuk mencapai mutu beton yang diinginkan

Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87
Bahan
  • Portland cement 247,000 kg
  • PB 869 kg
  • KR (maksimum 30 mm) 999 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,650 OH
  • Tukang batu 0,275 OH
  • Kepala tukang 0,028 OH
  • Mandor 0,083 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 9,8 MPa (K 125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78
Bahan
  • Portland Cement 276,000 kg
  • PB 828 kg
  • kerikil (maksimum 30 mm) kg 1012 KR
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,650 OH
  • Tukang batu 0,275 OH
  • Kepala tukang 0,028 OH
  • Mandor 0,083 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 12,2 MPa (K 150), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,72
Bahan
  • Portland cement 299,000 kg
  • PB 799 kg
  • Kerikil (maksimum 30 mm) 1017 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,650 OH
  • Tukang batu 0,275 OH
  • Kepala tukang 0,028 OH
  • Mandor 0,083 OH
Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (3-6) cm, w/c
= 0,87
Bahan
  • Portlland cement 230,000 kg
  • PB 893 kg
  • Bahan KR (maksimum 30 mm) 1027 kg
  • Air 200 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,200 OH
  • Tukang batu OH 0,200 OH
  • Kepala tukang 0,020 OH
  • Mandor 0,060 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,66
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan
  • Portland cement 326,000 kg
  • PB 760 kg
  • KR (maksimum 30 mm) 1029 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja OH 1,650 OH
  • Tukang batu OH 0,275 OH
  • Kepala tukang OH 0,028 OH
  • Mandor OH 0,083 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 16,9 MPa (K 200), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,61
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan
  • Portland cement 352,000 kg
  • PB 731 kg
  • KR (maksimum 30 mm) 1031 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,650 OH
  • Tukang batu 0,275 OH
  • Kepala tukang 0,028 OH
  • Mandor 0,083 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan
  • Portland cement 371,000 kg
  • PB 698 kg
  • KR (maksimum 30 mm) 1047 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,650 OH
  • Tukang batu 0,275 OH
  • Kepala tukang 0,028 OH
  • Mandor o,028 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56
Bahan
  • Portland cement 384,000 kg
  • PB 692 kg
  • KR (maksimum 30 mm) 1039 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,650 OH
  • Tukang batu 0,275 OH
  • Kepala tukang 0,028 OH
  • Mandor 0,083 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 24,0 MPa (K 275), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,53
Bahan
  • Portland cement 406,000 kg
  • PB 684 kg
  • Bahan KR (maksimum 30 mm) 1026 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 1,650 OH
  • Tukang batu 0,275 OH
  • Kepala tukang 0,028 OH
  • Mandor 0,083 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52
Bahan
  • Portland cement 413,000 kg
  • PB 681 kg
  • Bahan KR (maksimum 30 mm) 1021 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja OH 1,650 OH
  • Tukang batu OH 0,275 OH
  • Kepala tukang OH 0,028 OH
  • Mandor OH 0,083 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 28,8 MPa (K 325), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,49
Bahan
  • Portland cement 439,000 kg
  • PB 670 kg
  • Bahan KR (maksimum 30 mm) 1006 kg
  • water 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 2,100 OH
  • Tukang batu 0,350 OH
  • Kepala tukang 0,035 OH
  • Mandor 0,105 OH
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48
Bahan
  • Portland cement 448,000 kg
  • PB 667 kg
  • KR (maksimum 30 mm) 1000 kg
  • Air 215 Liter
Tenaga kerja
  • Pekerja 2,100 OH
  • Tukang batu 0,350 OH
  • Kepala tukang 0,035 OH
  • Mandor 0,105 OH
Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Bukling factor pasir = 20 % ”
Perbandingan bahan tersebut dapat menghasilkan mutu beton mendekati  rencana K sekian menyesuaikan kondisi bahan tenaga dimana beton dibuat.
Sumber: SNI ( standart nasional Indonesia )